Selasa, 17 November 2009

lembaga

Dibab ini focus adalah : para lembaga – lembaga primer yang menyediaan jasa keuangan, dan kemampuan memenuhi permintaan para pelanggannya.manyoritas LKM didirikan sebagai lembaga swadaya masyarakat (LSM ). Banyak LKM sekarang mulai melibat keuantungan dan kerugian dan perbedaan struktur kelembagaan. Bab ini rentang meneliti rentang jenis kelembagaan yang tepat untuk keuangan mikro dan untuk mencapai tujuan LKM, termaksud struktur formal, semi formal , dan non formal.
Bab ini juga menyikapi sejumlah persoalan kelembagan lainnya :
• Pertumbuhan dan transfortasi kelembagaan
• Kepemilikan dan tata kelola
• Akses atas sumber perdanaan baru
• Kapasitas kelembagaan
Pentingnya lembaga
Lembaga adalah : sekumpulan aset manusia, keuangan dan lainnya yang digabung untuk melakukan segala kegiatan seperti pemberian kredit dan menghimpun simpanan sepanjam waktu.
Sifat-sifat lembaga yang baik
Lembaga yang baik mempunyai tiga sifat:
1. Lembaga itu menyediaan jasa untuk kelompok sasaran yang relawan
• Pelayanan layak termasuk penawaran kredit yang cocok dengan permintaan pelanggan
• Cakupan pelayanan harus konsisten dengan situasi pelanggan
• Harga yang para pelanggan harus bayar untuk layanan untuk lembaga pada umumnya bukan untuk kepentingan utama
2. kegiatan dan pelayan yang ditawarkan oleh lembaga tidak saja dituntut namun juga mempunyai dampak positif pada kehidupan para nasabah.
3. lembaga itu kuat, sehat secara keuangan, dan mantap. Karena semua orang yang termasuk kelompok secara membutuhkan persediaan jasa keuangan yang dapat diandalkan .


Pentingnya Lembaga Mitra : sebagian besar LKM, dengan pengecualian beberapa bank umum, bekerja sama denga satu atau lebih lebaga keuangan pengembangan suatu mitra. kemitaan dibentuk bilamana : “beberapa organisasa berusaha saling memperkuat dan menopang diri mereka sendiri. Kemitraan adalah : proses pembedaan , yang mengandalkan pada kepercayaan dan keyakinan ,kekompakan dan visi dan pendekatan , dan mengakui sumbangan bersama dan persamaan.
Jenis lembaga adalah : pembahasa singkat mengenai setiap jenis kelembagaan termasuk kecocokkannya sebagai mitra untuk donor , LSM internasional , atau pemerintah.kesesuaian donor , LSM internasional , dan pemerintah sebagai mitra tidak dibahas.

lembaga keuangan formal : adalah sebagian besar sifat khas lembaga keuangan formal.
BANK PEMBANGUNAN UMUM : adalah atau belum lama berselang, sejenis khusus bank yang besar , terpusat dan milik pemerintah.
BANG PEMBANGUNA SWASTA : adalah bang golongan khusus yang ada dibeberapa Negara yang sedang berkembang.
BANK TABUNGAN DAN BANK TABUNGAN POS : adalah status hukum dan kepemilikan bank tabungan bervariasi, namun secara khas mereka bukan milik pemerintah pusat Negara mereka , dan para pemilik seringkali terjadi dari campuran public dan swasta.
Penurunan skala adalah : istilah teknis yang digunakan untuk menjelaskan proyek yang bertujuan untuk memperkenalkan pendekatan baru kepada bank umum yang sejauh ini belum pernah berusaha melayani para pelanggan yang lebih miskin. Lembaga keuangan non Bank dibeberapa Negara peraturan khusus telah dikeluarkan untuk lembaga keuangan nom bank. LSM adalah : jenis kelembagaan paling umum untuk LKM.

MENCIPTAKAN LEMBAGA APEX
Lembaga apex adalah :
• Menyediaan mekanisme bagi alokasi sumber daya secara lebih efisien dengan meningkatkan pool peminjam dan penabung diluar unit primer
• Melakukan riset pasar dan pengembangan produk untuk manfaat semua lembaga primernya
• Menawarkan sumber dana inovatif seperti dana garansi / jaminan atau akses atas fasilitas kredit dari sumber luar
• Berlaku sebagai sumber bantuan teknis untuk meningkatkan operasi , termasuk pengembangan sistem informasi manajemen dan pelatian
Bertindak sebagai penganjur dalam dialog kebijakan untuk LKM.

Senin, 02 November 2009

Produk Dan Jasa

Produk Dan Jasa

Di bab ini kita melihat produk dan jasa yang mungkin ditawarkan oleh LKM, dengan memperhitungkan analisis penawaran dan permintaan yang diuraikan di kedua bab sebelumnya. LKM dapat menawarkan bermacam-macam produk dan jasa bagi para pelanggan mereka. Yang paling penting adalah jasa keuangan, oleh karena sifat pelanggan sasaran LKM – wanita dan pria miskin tanpa asset yang dapat diraih yang sering kali yang tinggal di daerah pendalaman yang sangat terpencil. LKM tidak bisa beroperasi seperti kebanyakan lembaga keuangan yang formal dan sangat kecil yang diselenggarakan masyarakat miskin sebagai suatu investasi yang menarik.

Sering kali jarak pelanggan juga terlalu jauh dan membutuhkan waktu terlalu lama untuk mengunjungi tanah pertanian atau bisnis mereka, terutama kalau terletak di daerah perkotaan yang miskin dan kotor. Semua ini berarti bahwa biaya per dolar yang dipinjamkan akan sangat tinggi. Disamping itu , agunan berwujut untuk pinjaman tidak sedia. Oleh karena itu penyediaan jasa keuangan secara efektif bagi wanita dan pria perpendapatan seringkali membutuhkan intermediasi sosial “proses menciptakan modal sosial sebagai pendukung intermediasi finansial dengan kelompok miskin dan melarat atau perseorangan. Sebagai besar LKM menyediakan semacam intermediasi sosial, terutama sekali jika mereka bekerja sama dengan kelompok. Beberapa hal intermediasi sosial dilaksanakan organisasi lain yang bekerja sama dengan LKM.

LKM menyediakan jasa pengembangan usaha seperti pelatihan dasar bisnis atau layanan sosial seperti pemeliharaan kesehatan, pendidikan, dan pelatihan melek huruf.

Ada empat katagori jasa secara luas yang dapat disediakan untuk para pelanggan keuangan mikro :

· Intermediasi finansial , atau penyediaan produk dan jasa keuangan seperti tabungan, kredit, asuransi, kartu kredit dan sistem pembayaran. intermediasi finansial tidak membutuhkan subsidi secara terus menerus.

· Intermediasi sosial, atau proses pengembangan modal manusia dan sosial yang dibutuhkan oleh intermediasi finansial berkelanjutan bagi masyarakat miskin.

· Jasa pengembangan usaha, atau jasa non-keuangan yang membantu pengusa mikro.

· Layanan sosial , atau jasa keuangan yang memusatkan perhatian pada kesejahteraan pengusaha mikro.

LKM harus bersikap minimalis – yaitu hanya menawarkan intermediasi finansial – yaitu bersikap utuh – menawarkan baik intermediasi finansial maupun jasa / layanan lainnya. Sebagai besar LKM menawarkan intermediasi sosial sampai taraf tertentu. Keputusan untuk menawarkan jasa bukan keuangan menentukan apakah LKM itu bersikap minimalis atau utuh. Apabila LKM memilih melakukan pendekatan utuh lebanga tersebut harus menyadari hadirnya sejumlah persoalan potensial sebagai berikut :

· Penyediaan jasa keuangan dan non-jasa keuangan adalah dua kegiatan berbeda, yang sewaktu-waktu dapat membawa lembaga mengikuti tujuan yang saling bertentangan .

· Para pelanggan seringkali sukar membedakan antara “layanan sosial,” yang biasanya bebas biaya, dengan “jasa keuangan ,” yang harus dibayar , pada saat mereka memperoleh dua-duanya dari organisasi yang sama.

· LKM yang menawarkan bermacam-macam jasa / layanan mungkin menghadapi kesukaran dalam menetapkan dan mengendalikan biaya masing-masing.

· Jasa non-keuangan jarang berkelanjutan secara keuangan.

Intermediasi Finansial

Peran utamu LKM adalah menyediakan intermediasi finansial.ini meliputi pemindahan modal atau likuiditas dari mereka yang kelebihan pada satu waktu tertentu kepada mereka yang kekurangan pada waktu yang sama. Karena produksi dan konsumsi tidak berlansung serempak . perlu tindakan untuk mengkoordinasi ritme-ritme yang berlainan ini.walaupun sebenarnya semua LKM menyediakan layanan kredit, sebagian juga menyediakan beberapa produk keuangan lainnya , termasuk tabungan , asuransi , dan jasa pembayaran.

Dua hal yang sangat mendesak untuk dipertimbankan pada saat menyediakan jasa keuangan adalah :

· Secara efektif menanggapi permintaan dan preferensi pelanggan

· Menyusun produk yang sederhana dan mudah dikelola LKM

Pada umumnya, rentang produk yang tersedia meliputi :

· Kredik

· Tabungan

· Asuransi

· Kartu kredit

· Jasa pembayaran

Kredit

kredit adalah : dana yang dipinjam dengan pensyaratan pembayaran kembali secara khusus.

Menurut UU perbankan no 10 tahun 1998, kredit adalah : penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dan pemberian bunga.

Pada umumnya pinjaman diambil untuk maksud produktif – yaitu, untuk menghasilkan pendapatan didalam bisnis. Sebagian LKM juga memberikan kredit untuk konsumsi, perumahan, atau peristiwa khusus. Sebagian besar LKM berjuang untuk mencapai keberlanjutan dengan memastikan bahwa jasa yang ditawarkan memenuhi permintaan pelanggan, bahwa operasi adalah : seefisien mungkin dan biaya diperkecil, bahwa suku bunga dan provisi cukup untuk menutup biaya, dan bahwa, para pelanggan termotivasi untuk membayar kembali pinjaman tersebut.

Ciri-ciri model pemberian kredit individu meliputi :

· Adanya jaminan dari semacam angunan atau dari orang yang ikut menandatangani

· Penjaringan pelanggan potensial melalaui periksaan kredit dan referensi mengenai watak

· Penyesuaian ukuran dan pensyaratan kredit dengan kebutuhan bisnis

· Peningkatan ukuran dan pensyaratan pinjaman secara sering dari waktu ke waktu

· Upaya karyawan untuk memelihara hubungan erat dengan para pelanggan sehingga masing–masing pelanggan mewakili suatu investasi besar dari waktu dan tenaga karyawan

Pemberian kredit individu membutuhkan hubungan yang sering dan erat dengan pelanggan perseorangan.

PEMBERIAN KREDIT BERDASARKAN KELOMPOK

Pemberian kredit berdasarkan kelompok meliputi pembentukan kelompok orang yang mempunyai keinginan bersama mengakses jasa keuangan. Dapat dikatakan bahwa keberadaan kelompok seperti itu ada disetiap Negara dan dikenal dengan bermacam-macam nama. Yang paling umum adalah asosiasi tabungan dan kredit bergulir.

TABUNGAN

Pengertian tabungan menurut UU perbankan no 10 tahun 1998 adalah : simpanan yang penarikannya bahwa dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, atau alat lain yang dipersamakan dengan itu.

Pengarahan tabungan sudah lama menjadi persoalan kontrovesial dalam keuangan mikro. Dalam beberapa tahun terakhir kesadaran perbuatan kebijakan dan praktisi semakin meningkat akan sangat banyaknya skema tabungan tidak formal dan LKM diseluruh dunia (khususnya, koperasi kredit) yang sangat berhasil mengerahkan tabungan.pengembangan ini enegaskan fakta bahwa para pelanggan berpendapata rendah mampu dan memang menabung.

“pada tahun 1995, menurut hasil survai lebih dari US$19 milyar disimpan pada lembanga keuangan mikro didalam lebih dari 45 juta rekening tabungan dibandingkan dengan hamper US$7 milyar dalam 14 rekening kredit aktif.

Survai juga menyumpai bahwa kemampuan untuk secara efektif mengerahkan simpanan sangat bergantung pada lingkungan makro ekonomi dan hukum.

TABUNGAN WAJIB. Tabungan wajib sangat berbeda dengan tabungan sukarela. Tabungan wajib (atau saldo wajib) merupakan dana yang harus disetorkan oleh peminjam sebagai syarat untuk memperoleh pinjaman, adakalanya sebagai suatu presentase dari jumlah pinjaman, terkadan sebagai jumlah nominal.

Tabungan wajib bernguna untuk :

· Menunjukkan nilai dari kebiasaan menabung untuk peminjam

· Berlaku sebagai mekanisme agunan tambahan untuk memastikan pembayaran kembali kredit

· Membiktikan kemampuan pelanggan mengelola arus kas dan membuat kontribusi berkala (penting bagi pembayaran kembali kredit

· Membantu membangun dasar aktiva pelanggan

TABUNGAN SUKARELA. Seperti ditunjukkan oleh namanya, tabungan sukarela bukan bagian yang wajib dari mengakses jasa kredit. Pensyaratan tabungan wajib dan pengrahan tabungan sukarala mencerminkan dua filsafat yang sangat berbeda. Yang disebut lebih dulu menganggap bahwa masyarakat miskin harus dididik untuk menabung dan bahwa mereka perlu belajar disiplin keuangan yang disebut belakangan menganggap bahwa para pekerja miskin telah menabung dan bahwa apa yang dibutuhkan adalah lembaga dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka . pelanggan keuangan mikro munkin tidak senang menempatkan tabungan sukarela dalam rekening tabungan wajib atau bahkan dalam rekening lain pada LKM yang sama.

Ada tiga kondisi yang harus disediakan LKM dalam mempertimbangkan pengerahan tabungan sukarela :

· Suatu lingkungan yang memungkinkan , termasuk kerangka hukum dan pengaturan yang tepat, suatu tingkat kemantapan politik yang layak , dan kondisi demografis yang sesuai

· Kemampuan pengawasan yang memedai dan efektif untuk melindungi pemilik dana.

· Pengelolaan dana LKM secara baik dan konsisten.LKM harus sanggup membayar seluruh hutannya dan mempunyai tingkat keberhasilan penagihan kredit yang tinggi.

Pensyaratan pengarahan tabungan sukarela secara efektif meliputi :

· Tingkat kepercayaan pelanggan yang tinggi kepada lembaga (rasa aman)

· Suku bunga simpanan nyata yang positif (yang membutuhkan suku bunga penerusan pinjaman nyata yang positif

· Freksibilitas dan keanekaragaman instrument tabungan

· Keamanan

· akses atas simpanan yang mudah bagi pelanggan

· akses mudah bagi LKM (baik melalui jaringan kantpr cabangnya atau melalui para petugas mobile banking)

· insentif karyawan LKM yang dikaitkan dengan pengerahan tabungan.

ASURANSI

Asuransi adalah produk yang kemungkinan besar akan ditawarkan dengan lebih luas oleh LKM dikemudia hari, karena ada permintaan yang sedang tumbuh diantara para pelanggan mereka untuk asuransi kesehatan atau kredit dalam hal kematian atau kehilangan harta . asosiasi wanita pengusaha di Gujarat , india , menyediakan contoh dari LKM yang sedang memenuhi kebutuhan layanan asuransi dari pada pelanggannya .

Kartu kredit dan kartu pintar

Diantara layanan lain yang mulai ditawarkan sebagai LKM adalah kartu kredit dan pintar.

Kartu kredit. Kartu ini memungkinkan peminjam untuk mengakses fasilitas kredit jika dan bilamana mereka membutuhkannya. Kartu kredit digunakan pada saat melakukan pebelian atau ketika skses atau uang di inginkan (kartu kadang-kadang disebut “kartu debet” kalau pelanggan mengakses tabungannya sendiri).penggunaan kartu kredit masih sangat baru dibidang keuangan mikro.

Kartu kredi memang menawarkan banyak keuntungan untuk pelanggan maupun LKM. Kartu kredit dapat :

· memperkecil biaya administrasi dan operasional

· memperlancar kegiatan operasipnal

· menyediaan fasilitas kredit terus menerus kepada peminjam sehingga memungkinkan mereka menambah arus kas mereka sesuai kebutuhan.

Kartu pintar. Dikerajaan swazilan menyediaan kartu pintar untuk para pelanggannya, yang serupa dengan kartu kredit namun yang tidak dapat digunakan di gerai pengecer .kartu pintar berisikan memori chip yang memuat informasi mengenai fasilitas kredit pada lembaga pemberi pinjaman yang tersedia bagi pelanggan.

JASA PEMBAYARAN

Pada bank tradisional, juga pembayaran meliputi hak istimewa penguangan cek dan pembukaan cek bagi nasabah yang menempatkan simpanan. Apabila jasa pembayaran diberkas bersama dengan layanan tabungan, seolah-olah LKM membayar suku bunga yang rendah atas rekening simpanan nasabah untuk menutup imbalan jasa tersebut. Imbalan jasa dapat didasarkan pada persentase dari jumlah sesuai cek atau berupa imbalan jasa tetap minimum dengan biaya tambahan untuk pelanggan pertama kali.

JASA PENGEMBANGAN USAHA

Jasa pengembangan usaha meliputi rentang luas campur tangan bukan keuangan , termasuk :

· jasa pemasaran dan teknologi

· pelatihan bisnis

· pelatihan produksi

· analisis dan campuran tangan sub-sektor

para penyediaan jasa pengembangan usaha paling sekarang :

· LSM yang menjalankan proyek keuangan mikro dengan pendekatan utuh

· Lembaga pelatihan

· Jaringan

· Universitas

· Perusahaan swasta

· Kelompok produksen

· Jaringan tidak formal yang menyediakan pelatihan produksi melalui pekerjaan sebagai magang.

Perbedaan tambahan adalah antara jasa langsung dengan jasa tidak langsung yang berhubungan dengan interaksi antara penyedia jasa denga usaha . jasa langsung adalah yang membawa pelanggan untuk dapat berhubungan dengan penyediaan. Jasa tidak langsung adalah yang bermanfaat bagi pelanggan tanpa hubungan langsung seperti itu, seperti dalam campuran tangan tingkat kebijakan. semua jasa pengembangan usaha bertujuan meningkatkan kinerja bisnis yang ada, yang sebaliknya meningkatkan kondisi keuangan pemilik atau penyelenggara.

Layanan sosial

Meskipun layanan sosial seperti kesehatan, nutrisi, pendidikan, and pelatihan melek huruf seringkali disediakan oleh Negara, suatu LSM setempat, atau suatu organisasi masyarakat, beberapa LSM memilih untuk menyediakan layanan sosial disamping intermediasi finansial. dengan cara ini, mereka dapat mengambil keuntungan dari hubungan dengan para pelanggan selama pencairan dan pembayaran kembali kredit.

Ada beberapa hal yang pendekatan dengan mikro adalah :

· Pemberian kredit individu

· Pemberian kredit solidaritas Grameen Bank

· Peberian kredit kelompok solidaritas amerika latin

· Perbankan desa

· Bank pendesaan mandiri

Pemberian kredit individu

Pemberian kredit individu diartikan sebagai penyediaan kredit kepada perseorangan yang bukan anggota berkelompok yang bersama-sama bertanggung jawab untuk pembayaran kembali kredit. Pemberian kredit individu membutuhkan hubungan yang sering dan erat dengan pelanggan perseorangan untuk menyediakan produk kredit yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus dari bisnis.

Para pelanggan adalah perseorangan yang bekerja didalam sektor non-formal yang membutuhkan modal kerja dan kredit untuk asset tetap. Jumlah dan pensyaratan kredit didasarkan pada analisis yang cermat oleh petugas kredit. Suku bunga adalah lebih tinggi daripada pinjaman sektor formal namun lebih rendah dari pinjaman sektor tidak formal.

Analisis keuangan dan proyeksi secara teperinci seringkali dimaksudkan kedalam pemohonan kredit. Pelanggan yang tepat, pelanggan yang tepat adalah usha perkotaan atau pertain kecil, termasuk pria dan wanita, dan kemungkinan bisnis kecil dengan pendapatan sedang, bisnis mikro, dan usaha produksi.

Pelanggan yang tepat. Para pelanggan sebagian besar berada didaerah perkotaan dan meliputi pria dan wanita berpendapatan kecil sampai sedang (bisnis mikro, saudagar, atau pedangang)

Perbangkan Desa

Bank desa merupakan asosiasi kredit dan tabungan yang dikelola komunitas untuk menyediakan akses atas jasa keuangan didaerah pendesaan, membangun kelompok mandiri komunitas, dan membantu para anggota menghimpun tabungan.

Bank Desa Mandiri (Asosiasi Tabungan dan Kredit)

Sejumlah bank desa yang mandiri didirikan dan dikelola oleh komunitan desa. Mereka berbeda dengan bank desa dimana mereka melayani kebutuhan desa secara menyeluruh, tidak hanya kelompok dari 30 sampai dengan 50 orang. Model ini dikembangkan oleh sebuah LSM perancis, centre for International Development and Research pada pertengahan tahun 1980.

PEMBENTUKAN JARINGAN DAN KLUP WIRAUSAHA.

Saring berkunjung dan berbagai bentuk lain pembentukan jaringan klaster atau jaringan industri dapat mengubah parameter pasar. Mendorong para wirausaha untuk bekerjasama dan dan menggabungkan kekuatan adalah sangat penting bagi pengembangan usaha mikro.

Inovasi kolektif sering kali dapat memperluas kesempatan usaha mikro untuk meningkatkan pangsa pasar dan labanya.

Ada Beberapa contoh :

· Berbagi informasi tentang pasar atau pemasuk

· Pembentukan koperasi bersama

· Penawaran kontrak bersama

· Berbagi biaya penyelenggaraan stan di pameran atau pasar

· Pengurangan biaya pergudangan dengan pemecahan fasilitas.